"Saya secara resmi didiagnosis mengalami Poli Rheumatoid Arthritis pada 20 Oktober 1999. Di bulan Februari 2000, saya di PHK karena ketidakmampuan untuk bekerja. Saya membutuhkan kruk hanya untuk bergerak, itupun bahkan perlahan-lahan. Saya juga menerima suntikan Cortisone hampir setiap enam minggu sekali untuk kedua pergelangan kaki dan bahu serta injeksi sesekali di lutut dan di pergelangan tangan. Kadangkala saya dibawa ke rumah sakit oleh ambulans karena serangan Periconditis (kantung cairan yang mengelilingi jantung, mirip dengan kantung cairan antara sendi yang jadi meradang akibat RA), hal ini disebabkan oleh pembengkakan paru-paru yang menekan antara hati dan tulang dada sehingga menyebabkan kesulitan bernafas.
Tahun 2000 saya juga didiagnosis menderita osteoarthritis pada tulang belakang dan pinggul, serta Fibromyalgia. Selama periode ini saya diharuskan mengkonsumsi obat dosis tinggi untuk mengendalikan sistem imun, dan juga diwajibkan mengkonsumsi suplemen nutrisi termasuk kalsium dan Vitamin D (untuk membantu tubuh dalam menyerap kalsium).
Pada bulan Mei 2001 saya menderita infeksi flu berat, menyebabkan saya terkena serangan batuk parah yang berlangsung hingga satu jam (ini terjadi meskipun saya telah menerima vaksinasi flu karena kekebalan tubuhnya turun terhadap infeksi. Hal ini akibat penggunaan obat tersebut) flu ini berlangsung selama 4 minggu dan pada minggu ke-5 mulai mereda. Bagian tubuh sebelah sisi kiri saya mulai terasa sakit dan terus memburuk. Selanjutnya saya memeriksakan diri di klinik RA. Dokter meminta saya untuk menjalani CAT Scan, untuk memastikan rasa sakit di sisi saya bukan disebabkan oleh kerusakan pada ginjal, limpa hati, dll. CAT Scan mengungkapkan bahwa organ saya baik-baik saja, namun saya mengalami patah dua tulang rusuk di sisi kiri karena serangan batuk saya.
Saya merasa seolah-olah siapapun tidak ada yang bisa memberikan bantuan terhadap apa yang sudah saya derita. Lalu suatu hari seorang teman memperkenalkan saya ke sebuah produk yang disebut transfer factor, yang bukan obat herbal atau suplemen gizi, tetapi tampaknya memberikan hasil yang luar biasa bagi orang yang menderita kondisi seperti saya. Dengan semangat untuk membantu, teman tersebut mengirimi saya Transfer Factor dan Fibro AMJ dari Selandia Baru. Saya mulai menggunakan Transfer Factor dan Fibro AMJ. Yang saya terima informasinya, dari 50 tahun penelitian terhadap transfer factor, Transfer Factor memiliki kapasitas untuk memodulasi sistem kekebalan saya. Jika Anda menderita semacam penyakit/alergi, atau Anda mengenal seseorang yang menderita hal tersebut, berikan informasi dengan serius tentang produk ini"
Shane W. DeLacy